Dongeng yang Belum Tamat

“Lost Silver, Glitchy Red, Cynthia the Candy Addict, Ben Drowned.” Chris menatap jejeran makhluk di hadapannya, empat calon monster berdarah dingin yang kini lebih terlihat seperti penghuni tempat sampah. Di sisi paling kiri terlihat pemuda tanpa lengan mengenakan pakaian kasual serba keperakan, rambutnya hitam sepanjang tengkuk tertutup topi cap terbalik, serta poni nyaris menutupi mata. Kepalanya terus tertunduk menatap sayu ke tanah. Di sebelahnya ada pemuda lain yang terlihat seperti kloning si perak, hanya saja berwarna merah. Dia jelas lebih tahu cara memakai topi daripada kembarannya meskipun terlihat lebih konyol. Tubuh pemuda itu beberapa kali pudar-timbul bak statik di video tape rusak. “ Drowned ? Memang tidak ada nama yang lebih kreatif!” Jason mendengkus di hadapan anak laki-laki berbaju serba hijau yang memakai topi runcing khas elf natal. Anak itu balas memelotot memamerkan mata merah menyala, ia memiringkan kepala lalu berkata, “Aku memang pernah tengglam, dan aku suka

Elias Nama Lengkap : Elias Nama Panggilan : Tuan Elias (Oleh Warga Goldwind) Paman Elias (Oleh Keponakan) Ayah (Oleh Felix) Usia : 28 Tahun (Saat menikah) Tangga Lahir : 1 Januari Hobi : Mengoleksi vas antik Perangai dan Kebiasaan Anak bungsu biasanya menjadi kesayangan semua orang, tapi kehadiran Elias kadang dilupakan oleh Dominic dan Dilara. Itu sebabnya di bandingkan anak-anak Dominic dan Dilara, Elias merupakan yang paling mandiri, terbiasa melakukan segala hal tanpa bantuan, menyelesaikan masalah tanpa siapa pun tahu dirinya punya masalah. Satu-satunya anggota keluarga yang selalu mengingat Elias hanyalah Apollo, kakak keduanya. Itupun karena pria itu selalu mengajak Elias melakukan hal-hal konyol berisiko tinggi. Sayangnya, Elias sangat mudah terpengaruh, dia sebenarnya sangat pintar hanya saja iming-iming serta janji manis adalah kelemahan Elias yang paling utama. Sebagai suami, Elias adalah pria setia, walaupun tak jarang dia main mata pada wanita-wanita cantik di kota sehingg

Pluto Nama Lengkap : Pluto Nama Panggilan : Tuan Pluto (Oleh warga Goldwind) Paman Pluto (Oleh keponakan) Ayah (Oleh Finn dan Quinn) Usia : 32 Tahun (Saat Finn dan Quinn 10 tahun) Tanggal Lahir : 15 Januari Hobi : Menonton segala pertandingan dan bertaruh Perangai dan Kebiasaan Dominic dan Dilra tidak pernah mengatakan kalau Pluto adalah anak kesyangan mereka. Namun, dari cara pasangan itu mendahulukan Pluto daripada saudara-saudaranya yang lain, terlihat jelas bahwa anak ketiga mereka ini memanglah kesayangan. Bagi Dominic dan Dilara, Pluto memberikan keberuntungan bagi keluarga maupun seluruh Goldwind. Pengasingan Gergasi, Perjanjian damai antar manusia dan Makhluk Kegelapan, kesuksesan kawin silang antar Unicorn dan Pegasus, panen terbesar sepanjang sejarah, bahkan masa keemasan Goldwind semuanya terjadi tepat setelah Pluto lahir. Penduduk Goldwind pun mengakui kalau Dewi Fortuna selalu menyertai pemuda itu. Sebagai suami, Pluto tipe pria yang jarang menunjukkan kasih sayang. Namun,

Awan kelabu bergulung-gulung di langit, bergerak lamban mengikuti embusan angin membekukan tulang. Tidak ada yang bisa melihat kalau di balik awan-awan tebal itu ribuan bintang bertaburan, berkelap-kelip bak permata. Jika diperhatikan lebih saksama, ada dua bintang istimewa sebab ukuran dan pijar cahaya mereka lebih terang. Satu kecil, satu besar, berdampingan seolah bergandeng tangan. Hal itu teramat sangat jarang terjadi, bahkan telah menjadi sebuah legenda. Konon jika dua bintang istimewa muncul, orang istimewa dari Neverland sedang datang berkunjung. Selimut putih menutup seluruh kota London, bahkan menutup menara Big Ben bak topi, membuat detiknya redam meski masih terdengar samar di telinga setiap orang. Jarum panjang menunjuk ke arah dua belas, sedangkan jarum pendek terarah tepat pada angka sepuluh. Malam hari. Aktifitas di jalan utama sudah lengang, hanya segelintir mobil yang masih berani berkeliaran di aspal licin musim dingin. London tidak berubah sejak terakhir kali Peter

 Apollo Nama Lengkap : Apollo Nama Panggilan : Tuan Apollo (oleh warga Goldwind) Paman Apollo (oleh keponakan) Pollo (Oleh Dilara kadang-kadang) Pops (Oleh Lucas) Usia : 34 (saat Lucas berusia 11) Tanggal Lahir : 1 April Hobi : Bermain kartu dan berkuda Perangai dan Kebiasaan Mungkin karena lahir di hari lelucon, sifat Apollo terbawa jahil dan tukang membuat masalah. Sebagai anak laki-laki pertama, seharusnya kepemimpian Goldwind diturunkan kepada Apollo. Namun, melihat sikapnya yang kekanakkan dan jelas jauh dari kata berwibawa, Dominic justru menghapus Apollo dari daftar penerus kekuasaan. Di samping sikap jahilnya, Apollo merupakan pemuda yang berkharisma. Dia lucu, ramah, dan gemar bersolek. Banyak gadis-gadis Goldwind maupun di luar Goldwind yang menjadi penggemarnya. Bahkan, orang-orang yang bilang tidak menyukai Apollo, pada akhirnya akan menyukainya untuk berbagai alasan. Entah dari cara bicara atau lelucon buatannya. Sebagai ayah, Apollo menyenangkan tapi juga kekanakkan sehin