Posts

Showing posts with the label Phillip and Lillian

Ulang Tahun Ke 15 (Part Wiggy)

Image
Harold dan Phillip sibuk sejak pagi, memindahkan perabot besar ke kamar baru Lillian. Lemari, ranjang tunggal, meja dan kursi baca, serta cermin rias diletakkan sesuai keinginan sang mandor, alias Lillian sendiri. Seharusnya proses pemindahan tidak perlu memakan waktu lama, tapi Lillian sangat signifikan dengan letak barang-barangnya. Tidak simetris atau tidak menempel cukup pada tembok akan membuatnya terganggu sehingga beberapa kali perabot itu harus digeser lagi dan lagi. “Baiklah, Lilly, kau sudah puas sekarang?” Harold mengelap peluh pada dahi, padahal udara dingin. Mungkin ada lima kali pria itu mendorong-menarik lemari pakaian. “Masih kurang beberapa senti atau mili barangkali?” Phillip menyambar penuh sindiran. Yang diajak bicara mengusap dagu sejenak. Mengeker dengan ibu jari, lantas menyunggingkan senyum. “Ini sempurna! Terima kasih, Ayah dan Phillip!” “Ah, akhirnya!” Phillip menjatuhkan tubuh pada ranjang, mengatur napas yang masih satu-dua. “Aku membuatkan kalian pai susu d

Ulang Tahun ke Lima Belas (part Phillip)

Image
Berusia empat belas tahun seolah menjadikan Lillian sepuluh tahun lebih dewasa. Gadis itu mengetahui segala tanggung jawabnya di rumah, bahkan tanpa diajari siapa pun. Otomatis bangun pukul enam pagi, membuat tiga porsi sarapan, bekal makan siang, serta makan malam, mencuci piring, membersihkan rumah, semua ia kerjakan dengan senang hati. Lillian tahu Phillip dan Ayahnya berkerja keras di kota Briston, jadi ia juga akan membantu di rumah sehingga saat keduanya pulang, mereka akan merasa nyaman, dan bisa langsung beristirahat. Terkadang Phillip dan Harold justru merasa tidak enak melihat Lillian mengurus segala pekerjaan rumah sendiri. Biar bagaimanapun usianya baru empat belas, usia remaja yang pastinya masih senang bermain-main. “Lilly, kau tidak harus melakukan semua pekerjaan rumah. Berikan Ayah dan Phillip tugas supaya kau tidak terlalu lelah,” tutur Harold di hari Sabtu yang cerah saat melihat Lillian menjemur pakaian. “Kalian sudah cukup lelah bekerja di Briston, masalah rumah ja

Bagaimana Seseorang Menjadi Bidadari

Image
Langkah Louise menggema saat menapaki satu per satu anak tangga sebening kaca. Tak seperti biasa, Sang Lady tidak mengenakan pakaian zirah kebesarannya. Gadis itu mengenakan gaun panjang sederhama berwarna jingga, rambut emasnya tersanggul rapi menyisakan anak rambut di kedua sisi yang membuat wajah cemberutnya terlihar sedikit lebih manis. Tidak mudah membuat seorang Lady Louise dari Silverwall berpenampilan feminim. Tiga puluh menit lalu, Pepa dan keempat Peri asuhan Bidadari Tiffany yang lain harus berjuang keras memakaikan segala hal tersebut pada tubuh Louise yang terus-terusan meronta protes. “Lebih baik memotong kakiku sendiri daripada harus menggunakan alat penyiksaan itu!” jerit Louise begitu diminta mengenakan sepatu berhak tinggi. Akhirnya para Peri mengizinkan Louise memakai sepatu bot kain sepanjang betis. Gadis itu juga berkali-kali menghapus pewarna bibir merahnya dengan kasar, lantas menolak mentah-mentah polesan merona di pipi. Satu-satunya benda feminim yang sukarela

Keunggulan Dua Pangeran

Image
Beberapa bulan belakangan, pemandangan setiap pagi di Kerajaan Selatan didominasi para Elf yang berkerja penuh semangat riang gembira. Mengecat ulang, memperbarui pondasi, membabat tanaman benalu, menjahit gorden jendela. Segala hal yang bisa dirombak menjadi lebih baik akan mereka lakukan tanpa disuruh. Para Elf bekerja setiap hari sejak pagi hingga larut malam, bahkan mereka berinisiatif untuk berganti jam kerja sehingga kegiatan renovasi tidak berhenti selama 24 jam penuh. Berkat para Elf, Istana Selatan nyaris kembali terlihat baru hanya dalam tiga bulan. Istana Selatan menjadi bersih, kokoh, serta mewah, sebagaimana mestinya sebuah Istana. Namun, ada satu ruangan yang tidak pernah direnovasi satu kali pun, yaitu ruangan teratas di menara paling tinggi, alias ruangan Edmund. Setiap kali para Elf berusaha masuk, Edmund akan membentak mereka, lantas membuat Falsies-falsies malang itu kocar-kacir ketakutan. Sebelumnya, tidak pernah ada yang berani memasuki ruangan Edmund bahkan di dal

Phillip and Lillian (Artbreeder Part2)

Image
Setelah sekian lama mangkrak, akhirnya aku punya waktu untuk menyelesaikan lima lagi visual tokoh dalam cerita Phillip and Lillian. Part dua ini khusus untuk orang-orang dewasa seperti Harold, Miranda, Elli, Bidadari Tiffany, dan Sir Edgar. Seperti kemarin, selai menunjukkan foto, aku juga akan menulis persen kemiripan serta alasan kenapa bisa mendapatkan persenan itu (Apaan sih!!!) Silakan langsung saja kita lihat dan nikmati, Miranda Abigail (Grace) Kemiripan : 80% Manipulatif, cantik, judes, tidak tulus, pintar merayu, semua hal itu seolah tergambar dalam wajah Miranda. Dia juga cantik, rambutnya berwarna platina, alis tajam, bibir tipis, hidung mancung, bulu mata lentik. Pokoknya sempurna deh. Alasan aku memberiangka 80 persen adalah karena model rambutnya yang kurang sesuai, juga warna mata yang seharusnya ungu. Kedua hal itu agak susah diatur di website artbreeder. Malah aku ragu kalau dua hal itu bisa diubah sesuka hati. Harold Edward Grace Kemiripan 90% Ayah dari Phillip dan Li

Phillip and Lillian (Artbreeder)

Image
Jadi ... aku mengenal sebuah website yang bisa membuat orang. Betul, membuat wujud manusia yang tidak pernah dilahirkan. Bukan dalam bentuk kartun atau anime, tapi benar-benar manusia! Tadinya aku berpikir hanya orang-orang tertentu yang bisa membuatnya, tapi ternyata semua orang bisa melakukannya asal cukup sabar dan telaten. Situs itu bernama Artbreeder, sebuah situs yang bisa membuat potret manusia denga bantuan AI. Intinya, aku bisa menciptakan tokoh-tokoh Phillip dan Lillian ke dalam bentuk nyata! Tentu saja akan banyak kekurangan karena aku juga belum terbiasa dengan pengaturan situs tersebut, tapi tahukah kalian? Aku berhasil melakukannya, dan aku akan menunjukkannya di sini. Sekalian kekurangan dan akuransi kemiripan setiap tokoh. Sebenarnya aku baru membuat lima tokoh utama. Phillip, Lillian, Wiggy, Louise, dan Edmund. Aku akan membuat yang lain juga kalau ada mood. Baiklah, jangan berlama-lama lagi, aku sangat bersemangat menunjukkan mereka berlima kepada kalian semua! Philli

Tokoh Tambahan

Image
Noby Noby adalah pemimpin dari bangsa Elf. Nobi adalah cerminan Wiggy alias sang Pemimpin Hutan Tomer Wilayah Utara. Terkadang ia bisa menjadi sangat konyol, tapi ia juga pemimpin yang baik bagi kaumnya. Sebagai bangsa Falsies yang paling disayang oleh Wiggy, Noby sangat menjunjung tinggi Tuannya, ikut senang dengan apa yang membuatnya senang, juga bersedih ketika Tuannya sedih. Oogy Oogy adalah pemimpin para Gnome, memiliki ciri khas topi lebar yang berbeda sendiri (semacam sombrero). Oogy sebenarnya patuh kepada Wiggy, dan menjunjung tinggi sang pemimpin seperti Falsies Utara lainnya. Akan tetapi, kecerobohan serta sikap ingin menang sendiri, sering menjadikan bumerang baginya maupun kaumnya. Otho Otho adalah Kesatria khusus dari kota Silverwall. Jabatannya adalah sebagai jenderal atau bisa dibilang kaki tangan utama Louise. Sebagai kesatria, Otho adalah pribadi yang patuh dan bertanggung jawab, dia juga menghormati Lady Silverwall dan sangat loyal. Kemampuan berpedangnya pun luar b

Sir Edgar

Image
Nama lengkap : Sir Edgar of South-North Nama Panggilan : Edgar Panglima Edgar (Oleh para Ksatria) Sepupu Edgar (oleh keluarga) Gender : Laki-laki Usia : Meninggal di usia 22 tahun Tanggal Lahir : 5 Juli Hobi : Membaca buku dan bersantai Cita-cita : Memiliki keluarga kecil yang bahagia Gambaran Fisik Gambaran Edgar dari berbagai apliaksi pembuat avatar Edgar adalah pemuda 22 tahun dengan tinggi badan sekitar 178cm dan berat badan sekitar 70kg. Dia perwajah oval kurus, bertulang pipi dan rahang tegas, Hidungnya kecil serta agak mancung, bibirnya tipis dengan garis yang samar. Ciri khas Edgar adalah sepasang gigi kelinci dan dagu yang seolah berbentuk persegi. Meski berat badannya terbilang tinggi, Edgar tidak kelihatan gemuk, malah cenderung kurus. Hanya tulang-tulangnya yang kokoh dan berat. Rambut Edgar berwarna cokelat sama seperti bola matanya. Kelopak matanya selalu terlihat sayu, tapi tajam, dengan garis mata tebal dan bulu mata yang lentik. Kulit Edgar tidak begitu cerah sepe