Apollo dan Diana

-


 Apollo


Nama Lengkap : Apollo

Nama Panggilan :
  • Tuan Apollo (oleh warga Goldwind)
  • Paman Apollo (oleh keponakan)
  • Pollo (Oleh Dilara kadang-kadang)
  • Pops (Oleh Lucas)
Usia : 34 (saat Lucas berusia 11)

Tanggal Lahir : 1 April

Hobi : Bermain kartu dan berkuda

Perangai dan Kebiasaan

Mungkin karena lahir di hari lelucon, sifat Apollo terbawa jahil dan tukang membuat masalah. Sebagai anak laki-laki pertama, seharusnya kepemimpian Goldwind diturunkan kepada Apollo. Namun, melihat sikapnya yang kekanakkan dan jelas jauh dari kata berwibawa, Dominic justru menghapus Apollo dari daftar penerus kekuasaan.

Di samping sikap jahilnya, Apollo merupakan pemuda yang berkharisma. Dia lucu, ramah, dan gemar bersolek. Banyak gadis-gadis Goldwind maupun di luar Goldwind yang menjadi penggemarnya. Bahkan, orang-orang yang bilang tidak menyukai Apollo, pada akhirnya akan menyukainya untuk berbagai alasan. Entah dari cara bicara atau lelucon buatannya.

Sebagai ayah, Apollo menyenangkan tapi juga kekanakkan sehingga agak sulit membicarakan hal serius bersamanya. Sedangkan sebagai suami, Apollo merupakan tipe setia. Tidak peduli wanita secantik apa pun yang berusaha menggoda. Di mata Apollo, Diana tetaplah wanita tercantik di seluruh dunia. Meskipun ... memang ada satu hal yang dicintai Apollo sebanyak ia mencintai Diana, yaitu anggur.

Kemampuan Khusus

Dilara mengatakan, masa kehamilan Apollo adalah yang paling sulit. Wanita itu sakit selama sembilan bulan berturut-turut, bahkan tidak kuat mengangkat kepala sampai harus dibantu lima perawat untuk melakukan segala hal. Namun, begitu tiba waktu Apollo lahir, Dilara tidak merasakan apa pun. Bahkan, wanita itu merasa jauh lebih kuat dari biasanya.

Sejak bayi, Apollo sudah gemar berkeliling di dalam kamar ramuan dan obat-obatan. Di usia tiga tahun, Apollo mulai dibiarkan mencampur bermacam ramuan serta tanaman obat, dan segala hal yang diciptakannya pasti memiliki fungsi, entah itu obat atau racun. Di usia delapan, Apollo sudah mengetahui seluruh tanaman obat.

Apollo bangga akan kemampuan tabibnya yang luar biasa, dan menjadi sangat bersemangat saat mengetahui anaknya Lucas menurunkan kemampuan tersebut. Sayangnya, sang anak malah membenci kemampuan itu dan lebih memilih untuk menjadi kesatria. Apollo jelas kecewa, tapi ia juga bukan tipe orang yang memaksakan kehendak.

Trivia

  • Apollo ibarat magnet masalah, tapi ia berusaha agar masalah tidak menghampiri anak dan istrinya.
  • Meski konyol, Apollo menjadi panutan para tabib di Goldwind.
  • Apollo hobi memanfaatkan adik-adiknya untuk melakukan hal berisiko, tapi dia tidak akan pernah memperlakukan anak maupun keponakan-keponakannya demikian.
  • Diam-diam, Apollo membenci kulit seputih keramiknya. Namun, sampai saat ini ia belum mampu menciptakan ramuan yang bisa mengubah warna kulit.

Diana


Nama Lengkap : Lel-Diana

Nama Panggilan :
  • Diana
  • Nyonya Diana (oleh warga Goldwind)
  • Ibu (oleh Lucas)
  • Bibi Diana (oleh keponakan)
  • D.D (oleh Apollo kadang-kadang)
Usia : 35 Tahun

Tanggal Lahir : 28 Agustus

Hobi : Memasak dan Berkebun

Perangai dan Kebiasaan

Beberapa orang di Dunia mungkin titisan Dewi, meskipun tidak menunjukkan perangai seorang Dewi yang semestinya. Namun, hanya Diana yang terlahir sebagai manusia biasa, berasal dari kalangan biasa pula tapi berperangai lebih baik daripada Dewi sekali pun. Selain lemah-lembut serta bertutur kata halus, Diana juga pintar. Paling cerdas kedua di kelas Peremu Obat dan Tabib di Akademi Goldwind.

Paling cerdas pertama tentunya sang suami Apollo. Mereka tidak pernah bersaing, sebaliknya saling bantu dan saling melindungi satu sama lain untuk urusan nilai. Sifat Diana yang tenang sangat cocok dengan Apollo yang gemar berguyon. Lelucon-lelucon pria itu selalu membuatnya tertawa, dan Apollo menyukai tawa itu lebih dari siapa pun.

Sebagai Ibu, Diana adalah ibu idaman setiap anak. Amarahnya tidak akan terlihat, sebab memang tidak ada anak yang bisa berbuat nakal di hadapan wanita ini. Diana juga ahli memasak, tanaman paling pahit di hutan bisa diubahnya mnejadi hidangan lezat. Alasan lain untuk mencintainya.

Kemampuan Khusus

Diana mungkin tidak terlahir dari keluarga yang memiliki kemampuan khusus, tapi dia memiliki tangan ajaib. Tanaman apa pun akan tumbuh jika ditanam olehnya, maka tanaman tersebut bisa diolah menjadi hidangan paling lezat di dunia. Raja dari Stromwind bahkan selalu meminta tolong Diana untuk memasak untuk setiap acara pertemuan tiga Dunia.

Selain dari masakan, kecerdasan Diana juga terkenal seantero Goldwind terutama di bidang bahasa. Diana bisa menguasai bahasa makhluk apa pun, beberapa orang percaya Diana mengerti bahasa tanaman. Diana juga pernah menjadi guru di Akademi Goldwind, tapi berhenti ketika tahu akan memiliki anak.

Trivia

  • Menantu kesayangan Dilara
  • Suka berkebun, tapi benci memanen. Itu sebabnya urusan memanen selalu dipegang Lucas
  • Diam-diam ingin menjadi pendekar wanita seperti Ianode
  • Pernah menyajikan masakan untuk pemimpin Rockwind

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

The Quadruplets

-
Image
“Lost Silver, Glitchy Red, Cynthia the Candy Addict, Ben Drowned.” Chris menatap jejeran makhluk di hadapannya, empat calon monster berdarah dingin yang kini lebih terlihat seperti penghuni tempat sampah. Di sisi paling kiri terlihat pemuda tanpa lengan mengenakan pakaian kasual serba keperakan, rambutnya hitam sepanjang tengkuk tertutup topi cap terbalik, serta poni nyaris menutupi mata. Kepalanya terus tertunduk menatap sayu ke tanah. Di sebelahnya ada pemuda lain yang terlihat seperti kloning si perak, hanya saja berwarna merah. Dia jelas lebih tahu cara memakai topi daripada kembarannya meskipun terlihat lebih konyol. Tubuh pemuda itu beberapa kali pudar-timbul bak statik di video tape rusak. “ Drowned ? Memang tidak ada nama yang lebih kreatif!” Jason mendengkus di hadapan anak laki-laki berbaju serba hijau yang memakai topi runcing khas elf natal. Anak itu balas memelotot memamerkan mata merah menyala, ia memiringkan kepala lalu berkata, “Aku memang pernah tengglam, dan aku suka
Read more

Pan has Grown Up

-
Image
The little boy who had his wish come true is growing up a little bit by bit Ini adalah kisah tentang seorang anak laki-laki asal Inggris Raya. Seorang bocah yang terlampau manja sampai tali sepatu saja masih harus diikatkan. Dia juga sangat nakal dan kekanakkan, selalu melaksanakan kebalikan dari sebuah perintah. Jangan mencecerkan mainan! Dia malah menebar mainannya ke seluruh lantai. Jangan buang-buang kertas! Dia malah merobek begitu banyak kertas menjadi serpihan kecil dan membuangnya ke udara. Meskipun begitu, ayah dan ibunya benar-benar menyayangi anak mereka. Bocah itu ibarat wadah mimpi-mimpi indah bagi kedua orangtuanya, anak emas yang selama ini mereka dambakan, penerus generasi yang pasti membanggakan. Pada suatu malam, satu jam terlewat dari waktu tidur, terdengar suara langkah kecil mengendap-endap. Si bocah nakal turun dari ranjangnya demi menempelkan telinga ke dinding kayu untuk menguping kedua orangtuanya berbincang. Keduanya tengah membicarakan akan menjadi apa anak s
Read more

Keunggulan Dua Pangeran

-
Image
Beberapa bulan belakangan, pemandangan setiap pagi di Kerajaan Selatan didominasi para Elf yang berkerja penuh semangat riang gembira. Mengecat ulang, memperbarui pondasi, membabat tanaman benalu, menjahit gorden jendela. Segala hal yang bisa dirombak menjadi lebih baik akan mereka lakukan tanpa disuruh. Para Elf bekerja setiap hari sejak pagi hingga larut malam, bahkan mereka berinisiatif untuk berganti jam kerja sehingga kegiatan renovasi tidak berhenti selama 24 jam penuh. Berkat para Elf, Istana Selatan nyaris kembali terlihat baru hanya dalam tiga bulan. Istana Selatan menjadi bersih, kokoh, serta mewah, sebagaimana mestinya sebuah Istana. Namun, ada satu ruangan yang tidak pernah direnovasi satu kali pun, yaitu ruangan teratas di menara paling tinggi, alias ruangan Edmund. Setiap kali para Elf berusaha masuk, Edmund akan membentak mereka, lantas membuat Falsies-falsies malang itu kocar-kacir ketakutan. Sebelumnya, tidak pernah ada yang berani memasuki ruangan Edmund bahkan di dal
Read more