Posts

Showing posts from July, 2021

Ulang Tahun Ke 15 (Part Wiggy)

Image
Harold dan Phillip sibuk sejak pagi, memindahkan perabot besar ke kamar baru Lillian. Lemari, ranjang tunggal, meja dan kursi baca, serta cermin rias diletakkan sesuai keinginan sang mandor, alias Lillian sendiri. Seharusnya proses pemindahan tidak perlu memakan waktu lama, tapi Lillian sangat signifikan dengan letak barang-barangnya. Tidak simetris atau tidak menempel cukup pada tembok akan membuatnya terganggu sehingga beberapa kali perabot itu harus digeser lagi dan lagi. “Baiklah, Lilly, kau sudah puas sekarang?” Harold mengelap peluh pada dahi, padahal udara dingin. Mungkin ada lima kali pria itu mendorong-menarik lemari pakaian. “Masih kurang beberapa senti atau mili barangkali?” Phillip menyambar penuh sindiran. Yang diajak bicara mengusap dagu sejenak. Mengeker dengan ibu jari, lantas menyunggingkan senyum. “Ini sempurna! Terima kasih, Ayah dan Phillip!” “Ah, akhirnya!” Phillip menjatuhkan tubuh pada ranjang, mengatur napas yang masih satu-dua. “Aku membuatkan kalian pai susu d

Lost Silver and Glitchy Red

Image
Red and Silver .... Silver and Red .... One of them unknown, one of them broken One of them suffer, one of them replaced People love them or people hate them In the end, both got forgotten Sebutkan nama kalian! "Aku tidak punya nama ..." "Kalian bisa memanggilku Red." Jelaskan latar belakang kalian! "Aku ada, tapi juga tidak ada. Kalian berusaha menyelamatkanku, tapi sia-sia. Sekeras apa pun mencoba, hasilnya sama saja. Jadi saranku ... berhentilah mencoba." "Mereka bilang aku rusak, padahal aku hanya tidak suka diatur-atur. Terkadang mereka terlalu bodoh memanduku ke sana ke mari tanpa tahu apa yang mereka lakukan. Akhirnya aku harus mencari jalan sendiri demi mencapai tujuan. Ini demi kebaikanku, tapi mereka tidak mau tahu!" Apa tujuan kalian? "Bagaimanapun aku ingin normal. Untuk mewujudkan itu aku harus mengambil jiwa sebanyak-banyaknya. Lihatlah ... dengkulku sudah terlihat, setidaknya aku harus mencapai tumit." "Apa tujuanku,

Ulang Tahun ke Lima Belas (part Phillip)

Image
Berusia empat belas tahun seolah menjadikan Lillian sepuluh tahun lebih dewasa. Gadis itu mengetahui segala tanggung jawabnya di rumah, bahkan tanpa diajari siapa pun. Otomatis bangun pukul enam pagi, membuat tiga porsi sarapan, bekal makan siang, serta makan malam, mencuci piring, membersihkan rumah, semua ia kerjakan dengan senang hati. Lillian tahu Phillip dan Ayahnya berkerja keras di kota Briston, jadi ia juga akan membantu di rumah sehingga saat keduanya pulang, mereka akan merasa nyaman, dan bisa langsung beristirahat. Terkadang Phillip dan Harold justru merasa tidak enak melihat Lillian mengurus segala pekerjaan rumah sendiri. Biar bagaimanapun usianya baru empat belas, usia remaja yang pastinya masih senang bermain-main. “Lilly, kau tidak harus melakukan semua pekerjaan rumah. Berikan Ayah dan Phillip tugas supaya kau tidak terlalu lelah,” tutur Harold di hari Sabtu yang cerah saat melihat Lillian menjemur pakaian. “Kalian sudah cukup lelah bekerja di Briston, masalah rumah ja

The Puppeteer and The Toy Maker

Image
"Their power will overwhalm and destroy you. The world most shocking monsters." *** Dari jurang terdalam ketamakan serta keegoisan, terciptalah makhluk dengan sifat terburuk dari yang paling buruk. Terlalu sering dikendalikan sampai akhirnya menjadi seorang pengendali. Hal-hal yang tak bernyawa tetap tak bernyawa, tapi di tangan Sang Pengendali mereka bisa bergerak seolah memiliki nyawa. Sang Pengendali yang juga dikenal dengan nama  The Puppeteer . Tuan Besar menjadikannya salah satu kaki tangan inti untuk membimbing anak-anak kelas teri. Bertanggung jawab mengayomi calon-calon monster haus darah, agar setidaknya jika kelak menjadi monster, mereka akan menjadi moster yang berkelas. "Pertama-tama kau harus memiliki wakil." Begitu kata Tuan Besar. "Tugas ini mungkin merepotkan bahkan untuk makhluk sepertimu." Lalu terbukalah sebuah pintu besi berkarat, meskipun samar, terlihat berbagai macam benda yang mengisi ruangan itu. Terlalu aneh untuk disebut hewan,

Bagaimana Seseorang Menjadi Bidadari

Image
Langkah Louise menggema saat menapaki satu per satu anak tangga sebening kaca. Tak seperti biasa, Sang Lady tidak mengenakan pakaian zirah kebesarannya. Gadis itu mengenakan gaun panjang sederhama berwarna jingga, rambut emasnya tersanggul rapi menyisakan anak rambut di kedua sisi yang membuat wajah cemberutnya terlihar sedikit lebih manis. Tidak mudah membuat seorang Lady Louise dari Silverwall berpenampilan feminim. Tiga puluh menit lalu, Pepa dan keempat Peri asuhan Bidadari Tiffany yang lain harus berjuang keras memakaikan segala hal tersebut pada tubuh Louise yang terus-terusan meronta protes. “Lebih baik memotong kakiku sendiri daripada harus menggunakan alat penyiksaan itu!” jerit Louise begitu diminta mengenakan sepatu berhak tinggi. Akhirnya para Peri mengizinkan Louise memakai sepatu bot kain sepanjang betis. Gadis itu juga berkali-kali menghapus pewarna bibir merahnya dengan kasar, lantas menolak mentah-mentah polesan merona di pipi. Satu-satunya benda feminim yang sukarela

Keunggulan Dua Pangeran

Image
Beberapa bulan belakangan, pemandangan setiap pagi di Kerajaan Selatan didominasi para Elf yang berkerja penuh semangat riang gembira. Mengecat ulang, memperbarui pondasi, membabat tanaman benalu, menjahit gorden jendela. Segala hal yang bisa dirombak menjadi lebih baik akan mereka lakukan tanpa disuruh. Para Elf bekerja setiap hari sejak pagi hingga larut malam, bahkan mereka berinisiatif untuk berganti jam kerja sehingga kegiatan renovasi tidak berhenti selama 24 jam penuh. Berkat para Elf, Istana Selatan nyaris kembali terlihat baru hanya dalam tiga bulan. Istana Selatan menjadi bersih, kokoh, serta mewah, sebagaimana mestinya sebuah Istana. Namun, ada satu ruangan yang tidak pernah direnovasi satu kali pun, yaitu ruangan teratas di menara paling tinggi, alias ruangan Edmund. Setiap kali para Elf berusaha masuk, Edmund akan membentak mereka, lantas membuat Falsies-falsies malang itu kocar-kacir ketakutan. Sebelumnya, tidak pernah ada yang berani memasuki ruangan Edmund bahkan di dal