Lillian Grace
Nama Panjang : Lillian Ellinor Grace
Nama Panggilan :
- Lillian
- Lill (Oleh Phillip)
- Lilly (Oleh Wiggy dan Harold)
Gender : Perempuan
Usia : 13 tahun
Tanggal Lahir : 27 Februari
Hobi : Membaca, Meramu obat, berkebun
Cita-cita : Pemilik perpustakaan terbesar di dunia
Lillian adalah gadis berusia 13 tahun dengan tinggi badan sekitar 155 cm, serta berat badan sekitar 43 kg. Tubuhnya yang terbilang mungil dan energic membuat gerakannya gesit. Lillian memiliki kelopak mata bulat berisikan manik hijau emerald, dihiasi bulu mata lentik, serta alis tebal yang melengkung jenaka. Bibirnya sedikit tebal di bagian bawah, dengan lekukan samar yang membuatnya selalu terlihat seolah tersenyum.
Hidung Lillian tidak terlalu tajam, malah hidungnya sering terbenam di dalam pipi yang berisi jika tertawa. Dahinya juga agak lebar, sehingga ia menutupi dengan anak rambut rata dan tebal. Seperti sang kakak, Lillian memiliki rambut berwarna hitam pekat, lurus, dan panjang. Telinganya juga panjang, tapi kalian tidak bisa melihatnya karena tertutup rambut.
Kulit Lillian sangat putih dan tidak pucat (karena ia sering meminum ramuan obat untuk perawatan kulit, meskipun rasanya pahit), meskipun memiliki struktur wajah bulat, Lillian memiliki dagu yang lancip. Ia sendiri bingung bagaimana hal seperti itu bisa terjadi.
Perangai dan Kebiasaan
Aesthetic Lillian |
Lillian mungkin bisa digolongkan sebagai anak perempuan idaman setiap orang tua. Dia pintar, sangat ramah kepada siapa saja, lemah-lembut, dan penyabar. Lillian yakin, semua sifat itu menurun dari sang ibu, karena ayahnya lebih mirip dengan Phillip. Sebagai adik, Lillian sangat menghormati dan menyayangi kakaknya, bahkan menjadikan Phillip sebagai panutan, meskipun tak jarang mereka bertengkar tentang masalah sepele.
Dari segala sifat baiknya, Lillian paling tidak bisa mencari jalan sendiri. Mungkin karena selalu dimanja oleh sang kakak, ia menjadi terlalu bergantung dengan pemuda itu. Meskipun sedikit demi sedikit ia sedang berusaha berubah, nyatanya tidak semudah dalam bayangan. Lillian juga payah dalam bertarung, dia lebih mengandalkan kemampuan bersilat lidahnya sebagai senjata.
Benar ... untuk urusan adu mulut atau negosiasi, siapa pun tahu Lillian adalah ahlinya, dengan kalimat yang halus tapi mengesalkan, serta tekanan yang diberikan, terkadang gadis itu menjadi terlalu diktator, dan semua orang tanpa sadar selalu menurutinya. Belum lagi karena ia perempuan dan dianggap "paling lemah" Lillian sering kali menjadi target pertama sebagai sandera.
Lillian adalah gadis manis yang dibutuhkan setiap kelompok agar terus bersatu, tapi itu sering kali membuatnya diremehkan. padahal, kalau mau jujur, Lillian juga berani. Ada sifat bar-bar dalam dirinya yang harus digali agar timbul. Dan cara itu cukup mudah. Katakan saja kalimat terlarang pemicu sifat galak Lillian, maka Lillian yang manis hanya tinggal kenangan.
Sifat Baik
- Pendingin suasana.
- Selalu berpikir positif.
- Ramah kepada siapa saja, dan cenderung akurat menilai seseorang.
- Perhatian dan bisa dibilang pembawa kebahagiaan di dalam kelompok.
- Diktator.
- Cerewet bukan main.
- Manja dan penakut, tapi selalu ingin terlihat berani.
- Selalu menjadi target masalah.
Hubungan dengan Tokoh Lain
PhillipLillian memandang sang kakak sebagai panutan, meskipun tak jarang ia merasa Phillip-lah yang selalu menyetujui ide-nya. Ketika Lillian terluka atau terlibat masalah, selalu sang kakaknya ada di kepalanya, oleh sebab itu ia selalu berjaga agar sang kakak tidak terluka atau sedang dalam masalah. Karena pemuda itu tidak pernah mau bilang.
Wiggy
Bagi Lillian, Wiggy adalah pemuda yang sangat menarik. Dia lucu, konyol, menyenangkan, tapi juga perhatian. Gadis itu sering diajarkan untuk jangan pernah mempercayai orang asing, tapi ketika bertemu Wiggy untuk pertama kali. Rasanya Lillian ingin duduk bersama pemuda itu sepanjang hari hanya untuk menceritakan seluruh rahasianya.
Louise
Hanya kepada Louise, Lillian menunjukkan sifat ketus dan dingin. Entahlah, Lillian ingin bersikap bersahabat dengan gadis itu, seperti biasanya. Namun, hati kecilnya tidak mengizinkan. Mungkin karena iri. Tentu saja ... Louise memiliki semua sifat yang Lillian inginkan ada dalam dirinya.
Edmund
Lillian sangat membenci Edmund karena menjadi orang jahat, tapi lama kelamaan, ia tidak bisa membenci pria itu, dan malah rasa iba yang tersisa. Lillian sangat berharap ia bisa lebih akrab dengan Edmund, sehingga mereka tidak perlu saling membenci jika suatu saat berjumpa lagi.
Bagi Lillian, Wiggy adalah pemuda yang sangat menarik. Dia lucu, konyol, menyenangkan, tapi juga perhatian. Gadis itu sering diajarkan untuk jangan pernah mempercayai orang asing, tapi ketika bertemu Wiggy untuk pertama kali. Rasanya Lillian ingin duduk bersama pemuda itu sepanjang hari hanya untuk menceritakan seluruh rahasianya.
Louise
Hanya kepada Louise, Lillian menunjukkan sifat ketus dan dingin. Entahlah, Lillian ingin bersikap bersahabat dengan gadis itu, seperti biasanya. Namun, hati kecilnya tidak mengizinkan. Mungkin karena iri. Tentu saja ... Louise memiliki semua sifat yang Lillian inginkan ada dalam dirinya.
Edmund
Lillian sangat membenci Edmund karena menjadi orang jahat, tapi lama kelamaan, ia tidak bisa membenci pria itu, dan malah rasa iba yang tersisa. Lillian sangat berharap ia bisa lebih akrab dengan Edmund, sehingga mereka tidak perlu saling membenci jika suatu saat berjumpa lagi.
Miranda
Lillian tidak pernah menyukai Miranda, tapi ia selalu menghormatinya sebagai orang yang lebih tua. Memang hanya sebatas itu. Bagi Lillian, jika keadaan mereka sudah kembali normal, jika semua sudah baik-baik saja, ia tidak akan menganggap Miranda pernah ada di dunia.
Harold
Lillian sangat menyayangi ayahnya, berusaha selalu menghibur sang ayah, serta ada di sana untuknya disaat sedih. Mungkin karena lebih lama menghabiskan waktu bersama Harold. Lillian sering kali lupa kalau dia mempunyai ibu.
Elli
Dari seluruh anggota keluarga Grace, hanya Lillian yang paling ikhlas melepas kepergian sang ibu. Bagi gadis itu, sang ibu sudah berada di tempat yang lebih baik, tidak perlu lagi berharap dia kembali. Namun, ketika sedang rindu, Lillian akan pergi ke makam sang ibu untuk sekadar mengobrol.
Tiffany
Lillian hanya mengenal Tiffany dari cerita Louise dan Phillip. Ia sangat ingin bertemu bidadari ajaib itu, hanya saja sang bidadari tampaknya tidak terlalu menginginkan hal yang sama. namun, Lillian yakin sang bidadari adalah seseorang paling cantk di dunia, baik di luar maupun dalam. Lillian tidak pernah berprasangka buruk sedikitpun padanya.
Edgar
Lillian menghormati Edgar sama seperti teman-temannya menghormati panglima perang itu. Tidak ada alasan untuk tidak kagum pada ketulusan hati dan dedikasinya pada kubu kebenaran.
Lillian tidak pernah menyukai Miranda, tapi ia selalu menghormatinya sebagai orang yang lebih tua. Memang hanya sebatas itu. Bagi Lillian, jika keadaan mereka sudah kembali normal, jika semua sudah baik-baik saja, ia tidak akan menganggap Miranda pernah ada di dunia.
Harold
Lillian sangat menyayangi ayahnya, berusaha selalu menghibur sang ayah, serta ada di sana untuknya disaat sedih. Mungkin karena lebih lama menghabiskan waktu bersama Harold. Lillian sering kali lupa kalau dia mempunyai ibu.
Elli
Dari seluruh anggota keluarga Grace, hanya Lillian yang paling ikhlas melepas kepergian sang ibu. Bagi gadis itu, sang ibu sudah berada di tempat yang lebih baik, tidak perlu lagi berharap dia kembali. Namun, ketika sedang rindu, Lillian akan pergi ke makam sang ibu untuk sekadar mengobrol.
Tiffany
Lillian hanya mengenal Tiffany dari cerita Louise dan Phillip. Ia sangat ingin bertemu bidadari ajaib itu, hanya saja sang bidadari tampaknya tidak terlalu menginginkan hal yang sama. namun, Lillian yakin sang bidadari adalah seseorang paling cantk di dunia, baik di luar maupun dalam. Lillian tidak pernah berprasangka buruk sedikitpun padanya.
Edgar
Lillian menghormati Edgar sama seperti teman-temannya menghormati panglima perang itu. Tidak ada alasan untuk tidak kagum pada ketulusan hati dan dedikasinya pada kubu kebenaran.
Quotes
“Sudah-sudah, Ayah tidak perlu bersedih. Jika ibu tidak bisa ikut makan malam, besok saat ibu bangun kita bisa sarapan bersama.”“Maaf, Nyonya, tapi tidak ada yang bisa menggantikan ibuku.”
“Phillip, tahu tidak? Aku sangat menyayangimu."
“Ayolah, Phillip, hanya untuk semalam saja, besok pagi-pagi sekali kita langsung pergi mencari jalan pulang. Lagi pula kita perlu tidur, kau terlihat sangat jelek kalau kelelahan.”
“Menurut buku yang pernah kubaca, kegunaan tinta cumi-cumi bukan hanya untuk menulis, tapi juga bisa sebagai bahan pewarna.”
“Setidaknya Cinderella berdansa dengan Pangerannya sebelum mereka menikah!”
“Kau sudah membawa kami selama berjam-jam, itu pasti melelahkan, sebaiknya istirahatkan sayapmu ....”
“Aku bilang aku membenci Pangeran Edwig, bukan Wiggy. Bagiku pangeran Edwig dan Wiggy adalah dua orang yang berbeda. Wiggy yang kukenal adalah seorang pemuda yang pemberani, lucu, rendah hati, dan yang terpenting, bagiku Wiggy adalah seorang pemimpin yang baik.”
(Lillian kepada Louise) “Jika kau punya posisi yang kuat, bukan berarti kau bisa memperlakukan orang lain sesuka hati. Kekuasaan datang bersama tanggung jawab! Kau tidak bisa seenaknya menghukum seseorang yang tidak bersalah.”
“Kau memintaku untuk selalu mendengarkan, tapi bagaimana denganku? Siapa yang mendengarkanku? Kenapa kau tidak pernah memedulikan pendapatku? Kenapa kau selalu meremehkanku? Aku sudah bilang berkali-kali kalau aku bukan anak kecil lagi! Apa yang harus aku lakukan supaya kau percaya? Apa yang harus kulakukan agar bisa menjadi bagian dari kalian?”
“Jangan membuat janji yang belum tentu bisa kau tepati, Phillip. Itu akan membebani dirimu sendiri.”
Trivia
- Lillian menganggap Louise sebagai rival.
- Warna kesukaan Lillian adalah merah muda.
- Dongeng kesukaannya adalah Cinderella
- Lillian mempercayai dongeng, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja, ia tidak mau repot-repot menunggu pangeran membebaskannya dari menara. Ia bisa keluar sendiri.
- Lillian mengaggumi Wiggy, tapi tidak pernah kepikiran hal yang lebih.
- Kalau disuruh memilih, Lillian lebih sayang kepada sang ayah.
- Lillian tidak pandai menggunakan pedang, tapi cukup ahli berkelit, makanya ia tidak keberatan mempunyai pedang yang lebih kecil.
- Lillian menyukai hampir segala hal di dunia. Kecuali Falsies buangan dan Gnome.
Comments
Post a Comment