Phillip and Lillian
Pengetahuan Dasar Kisah Ini
Sampul novel Phillip and Lillian saat ini |
Blurb
Sebagian besar dongeng memiliki akhir bahagia, sebagian lagi kurang beruntung dengan akhir tragis. Namun, ada pula dongeng-dongeng yang tidak pernah berakhir sama sekali.
Sebut saja Pangeran Mahkota yang tidak pernah dinobatkan menjadi Raja, seorang adik yang mengejar balas dendam semu, Putri Teratai yang tidak pernah menjadi bunga teratai, serta kakak beradik yang dibuang tanpa remah roti.
Lama bertualang tanpa kepastian, takdir mempertemukan dongeng-dongeng tersebut. Berjuang bersama dalam satu kubu, melawan satu musuh yang sama, serta berusaha mendapatkan akhir bahagia.
Kelahiran Kisah ini
Bermula dari rasa cinta pada novel terjemahan bergenre Fantasi-Middle Grade. Di mana tokoh utama didominasi anak-anak dengan usia sekitar 10 sampai 17 tahun. Kisah yang disajikan dalam genre tersebut biasanya beragam, tapi semua mengandung petualangan yang entah bagaimana lebih epik, penuh imajinasi.Petualangan yang disajikan pun tidak muluk-muluk, setiap konflik juga bisa diselesaikan dengan sangat mudah. Namun, semua jadi berarti karena para tokoh belajar sesuatu dari petualangan tersebut. Bagaimana sebenarnya anak-anak bisa menyelesaikan masalah sebaik orang dewasa, bahkan mungkin lebih baik. Walaupun, tak jarang juga masalah datang justru dari diri mereka sendiri.
Orang dewasa menghadapi masalah dengan bijak. Anak-anak menghadapinya dengan imajinasi. Dan aku sudah muak menjadi bijak, aku ingin merasakan kembali saat di mana aku menghadapi masalah dengan imajinasi. Maka Phillip and Lillian dibuat untuk pelarianku dari kedewasaan.
Phillip and Lillian juga banyak terinspirasi dari dongeng, terutama dongeng klasik. Lebih tepatnya lagi karya Grimm Bersaudara serta Hans Christian Andersen. Tentunya ada beberapa penulis serta novel yang juga menjadi pengaruh utama dalam kisah ini. Salah satunya The Sisters Grimm karya Michael Buckley, Lima Sekawan karya Enid Blyton, juga House of Secrets karya Chris Columbus dan Ned Vizzini.
Serba-serbi Phillip and Lillian
Premis utama Phillip and Lillian sebenarnya begitu sederhana, yaitu "Apa jadinya jika Hansel dan Gretel dibuang ke hutan tanpa membawa remah roti?" Itu yang terjadi pada kakak beradik Phillip Grace dan Lillian Grace saat sang ayah membawa mereka ke hutan, lantas meninggalkan mereka begitu saja. Perjalanan mereka mencari jalan pulang pun menjadi sorotan utama.Halang-rintang menerjang di sepanjang jalan, dan tidak satu pun masuk akal bagi Grace Bersaudara. Ini bukan perjalanan mudah, tapi mereka tetap memperjuangkannya. Tanpa mereka ketahui, mungkin rumah tidak lagi menginginkan mereka, mungkin kembali justru menjebloskan mereka ke jurang yang lebih dalam.
Alih-alih rumah kue, Phillip dan Lillian justru terjebak dalam jurang dendam abadi, di mana orang-orang di dalamnya tidak pernah tahu arti merelakan. Katakanlah, Grace Bersaudara adalah dongeng Hansel dan Gretel kalau aku yang membuatnya alih-alih Grimm Bersaudara. Dan itu terlihat jelas dari sampul terdahulu kisah ini.
Semakin lama, kisah Phillip dan Lillian berubah dari Hansel dan Gretel menjadi sesuatu yang lebih besar dan luas. Tokoh-tokoh bertambah, World Building lebih luas, Back Story yang semakin banyak. Pada akhirnya, kisah ini bukan hanya menceritakan tentang dongeng Phillip and Lillian, melainkan kisah tentang dongeng. Lebih tepatnya dongeng-dongeng yang belum tamat.
Sampul paling pertama Phillip and Lillian. Hanya ilustrasi Hansel dan Gretel colongan yang diganti judul |
Semakin lama, kisah Phillip dan Lillian berubah dari Hansel dan Gretel menjadi sesuatu yang lebih besar dan luas. Tokoh-tokoh bertambah, World Building lebih luas, Back Story yang semakin banyak. Pada akhirnya, kisah ini bukan hanya menceritakan tentang dongeng Phillip and Lillian, melainkan kisah tentang dongeng. Lebih tepatnya dongeng-dongeng yang belum tamat.
Apa maksudnya? Tentu saja kisah yang terlalu lama diulur-ulur oleh takdir hingga membuat banyak lapisan, sampai akhirnya takdir sendiri bingung bagaimana cara menamatkan kisah tersebut.
Ibarat dalam kisah Cinderella, bayangkan jika Prince Charming tidak pernah menemukan gadis pemilik sepatu kaca, dan 20 tahun telah berlalu sejak sang pangeran berdansa dengan putri impiannya. Bayangkan dalam kisah Sleeping Beauty, Putri Aurora tidak pernah mendapatkan ciuman cinta sejati, dan kerajaan yang dulu paling termahsyur kini menjadi mitos.
Kisah Phillip dan Lillian membentuk lapisannya sendiri, mempersatukan satu dongeng dengan dongeng lainnya hingga bertindak sendiri-sendiri boleh jadi bukan keputusan baik. Mengingat mereka mempunyai kemiripan. Banyak sekali kemiripan. Tapi satu yang paling jelas.
Tentang Judul
Petualangan ini berlangsung begitu lama, dan perlahan-lahan aku mulai sadar bahwa kisah ini bukan hanya menceritakan kisah Phillip dan Lillian, melainkan banyak lagi kisah-kisah dan dongeng yang belum selesai. Dongeng-dongeng yang juga ingin memiliki akhir bahagia.
Aku mulai memikirkan judul selain Phillip dan Lillian. Dan jujur saja, belum menemukan apa yang paling cocok di hati. Mungkin karena tempo pembuatan cerita yang begitu lama, serta judul yang tanpa sadar mulai melekat di hati.
Padahal sangat egois rasanya hanya menulis nama kakak beradik Grace, sedangkan masih banyak lagi kisah di dalamnya yang mungkin ingin disebut. Maka dari itu, lahirlah The Unfinished Fairytale. Mungkin hanya untuk sementara, sampai aku menemukan judul yang lebih layak menggambarkan kisah epik mereka semua.
(VERSI REVISI!!!)
Yup, ternyata konsep dongeng yang belum tamat berkumpul bersama demi menamatkan kisah mereka adalah konsep paling sempurna untuk kisah ini. Maka itulah judul yang aku pilih. Namun, daripada "The Unfinished Fairytale" aku sadar menggunakan bahasa Indonesia tampaknya lebih enak didengar, maka judulnya jadi Dongeng yang belum tamat.
Untuk menghormati konsep awal Phillip and Lillian sekaligus kedua nama itu adalah nama kesukaanku untuk laki-laki dan perempuan, maka aku mempertahankan judul itu. Melihat itu semua, diputuskan judul akhir kisah ini adalah ....
Phillip dan Lillian : Dongeng yang Belum Tamat
I LOVE IT!!!
Peter Pan karya J.M Berrie.
Hansel and Gretel karya The Brothers Grimm.
Narnia (baik film maupun buku) karya C.S. Lewis
Snow White karya The Brothers Grimm.
Lima Sekawan karya Enid Blyton.
Dorothy and The Wizard of Oz.
Nama-nama dari kerajaan Inggris.
Sampul lain-lain sebelum sampul yang sekarang |
Segala hal yang mengisnpirasi kisah ini
The Sisters Grim karya Michael Buckley.Peter Pan karya J.M Berrie.
Hansel and Gretel karya The Brothers Grimm.
Narnia (baik film maupun buku) karya C.S. Lewis
Snow White karya The Brothers Grimm.
Lima Sekawan karya Enid Blyton.
Dorothy and The Wizard of Oz.
Nama-nama dari kerajaan Inggris.
Comments
Post a Comment